Aku menerjemahkannya. Untuk topik yang sama, Taslaman seperti Harun Yahya, gaya bahasa mereka muter-muter. Mungkin begitu gaya orang Turki, kalau boleh bikin generalisasi. Tapi tidak seperti HY, Caner memberikan pengetahuan latar belakang untuk setiap topik, yang mungkin dianggap HY, orang pasti tahu. (padahal nggak juga:)
Akibatnya, aku memandang "mukjizat" dengan cara baru.